Sabtu, 17 Desember 2011

Kampanye "Berani Jujur Hebat" Merambah Sekolah

Indonesia Corruption Watch (ICW) dan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengajak siswa berlaku jujur sebagai salah satu langkah mencegah korupsi melalui kegiatan kampanye "Berani Jujur Hebat". Kali ini, kegiatan diadakan di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 7 Semarang, Jawa Tengah, Jumat (16/12/2011). Para siswa diajak berdiskusi tentang korupsi dan menonton film pendek yang menceritakan keberanian pelajar membongkar korupsi di sekolahnya.


"Kami ingin menanamkan kejujuran di kalangan pelajar, khususnya sekolah menengah atas (SMA) dan sederajat," kata Koordinator Divisi Kampanye Publik ICW Illian Deta Arta Sari.

Menurut Illian, kejujuran perlu dipupuk secara dini terhadap kalangan pelajar. Para pelajar diajak untuk jujur mulai dari hal-hal kecil, seperti tidak mencontek saat mengerjakan ujian. Hal ini, katanya, merupakan tanggung jawab sebagai pelajar.

Bekal bersikap jujur ini dinilai penting, mengingat para pelajar ini akan memasuki dunia kerja, termasuk di lingkup pemerintahan sehingga sifat jujur, kritis, berani, dan bertanggung jawab harus ditanamkan sejak dini.

"Mereka (pelajar) beberapa tahun mendatang akan menjadi ’orang’, kalau mereka tidak dibiasakan jujur, bagaimana kondisi bangsa ini ke depan," kata Illian yang juga ketua panitia kampanye "Berani Jujur Hebat" itu.

Sekretaris Komite Penyelidikan Pemberantasan Korupsi Kolusi dan Nepotisme (KP2KKN) Jawa Tengah Eko Haryanto mengatakan, kejujuran adalah langkah awal memberantas korupsi dan harus ditanamkan sejak dini.

Melalui kegiatan itu, Eko yang juga koordinator lokal kampanye "Berani Jujur Hebat" di Semarang, berharap, bisa menumbuhkan semangat kejujuran dan keberanian untuk memberantas tindak korupsi mulai hal terkecil.

"Semangat antikorupsi tidak harus ditunjukkan melalui demonstrasi, namun bisa ditumbuhkembangkan dalam kegiatan sehari-hari. Misalnya, tidak mau mencontek dan berlaku jujur ketika membeli sesuatu di kantin," katanya.

Selain itu, kata Eko, semangat antikorupsi bisa disuarakan melalui puisi, gambar, lukisan, dan lagu sesuai bakat dan minat setiap pelajar yang nantinya diharapkan bisa membantu mengajak orang lain memberantas korupsi.

Kampanye "Berani Jujur Hebat" rencananya digelar di tujuh kota, yaitu Bandung, Cirebon, Brebes, Semarang, Salatiga, Yogyakarta, dan terakhir Solo, dengan mengajak pelajar kota setempat berkumpul di salah satu sekolah.

Sementara itu, Rahmat Fidel, siswa SMA Negeri 3 Semarang mengaku sangat membenci para koruptor. Ia mengatakan, para koruptor telah menghabiskan uang yang menjadi milik rakyat demi digunakan untuk memenuhi kepentingannya sendiri.

"Kalau saya ya ingin para koruptor dihukum setimpal dengan perbuatan mereka merampas uang rakyat, hukuman penjara saya kira kurang setimpal dengan perbuatan mereka. Setidaknya, hukum koruptor dengan hukuman mati," kata Rahmat.
disalin dari  KOMPAS.com jumat16122011