Jumat, 30 Desember 2011

Kisah Nabi Ibrahim di Al-Qur’an

Seluruh pujian hanya milik Allah SWT, sholawat dan salam semoga senantiasa tercurah kepada Rasulullah Muhammad SAW, keluarga, sahabat dan seluruh pengikutnya yang selalu hidup menempuh jalan hidatah-Nya.
Ujian terbesar manusia dalam mengarungi kehidupan di dunia adalah ke-Tauhidan, yaitu Meng-Esakan Allah Tuhan Semesta Alam, Tuhan Yang Esa, Tuhan Yang Maha Mulia dan Maha Tinggi, Tuhan Yang Maha Perkasa, Maha Bijaksana, Tuhan Yang Maha Pengasih dan Penyayang.
Syaitan, Iblis dari golongan jin senantiasa membisikkan sangka-sangka, keragu-raguan, kesesatan kedalam hati manusia tentang Ketauhidan. Sebagaimana firman Allah yang artinya
.
Dan mereka adakan (hubungan) nasab antara Allah dan antara Jin. Dan sesungguhnya jin mengetahui bahwa mereka benar-benar akan diseret (ke neraka), (QS. 37:158)
Maha Suci Allah dari apa yang mereka sifatkan, (QS. 37:159)
Dan (ingatlah) hari (yang di waktu itu) Allah mengumpulkan mereka semuanya kemudian Allah berfirman kepada malaikat:”Apakah mereka ini dahulu menyembah kamu?” (QS. 34:40)
Malaikat-malaikat itu menjawab:”Maha Suci Engkau. Engkaulah pelindung kami, bukan mereka; bahkan mereka telah menyembah jin; kebanyakan mereka beriman kepada jin itu”. (QS. 34:41)
Yang mereka sembah selain Allah itu, tidak lain hanyalah berhala, dan (dengan menyembah berhala itu) mereka tidak lain hanyalah menyembah syaitan yang durhaka, (QS. 4:117)
Dan mereka (orang-orang Musyrik) menjadikan jin itu sekutu bagi Allah, padahal Allah-lah yang menciptakan jin-jin itu, dan mereka membohong (dengan mengatakan): “Bahwasanya Allah mempunyai anak laki-laki dan perempuan”, tanpa (berdasar) ilmu pengetahuan. Maha Suci Allah dan Maha Tinggi dari sifat-sifat yang mereka berikan. (QS. 6:100)
Dia pencipta langit dan bumi. Bagaimana Dia mempunyai anak padahal Dia tidak mempunyai isteri. Dia menciptakan segala sesuatu; dan Dia mengetahui segala sesuatu. (QS. 6:101)
.
Iblis, Syaitan dengan bala tentaranya dari golongan jin dan manusia menyerang umat manusia yang hidup di muka bumi ini dengan penyakit hati yang paling fatal, yaitu kemusyrikan. Namun Allah Tuhan yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang selalu mengirim Nabi dan Rasul-Nya untuk membimbing manusia-manusia yang ingin selalu berbakti kepada-Nya.
.
1. Nabi Ibrahim Imam Para Ahli Tauhid
.
Allah SWT telah menjadikan Nabi Ibrahim sebagai Imam (pemimpin) seluruh Ahli Tauhid di jaman nya hingga hari qiyamat, Sebagai panutan untuk seluruh manusia jamannya hingga hari Qiyamat agar manusia selalu meng-Esakan Allah SWT
.
Dan (Ingatlah), ketika Ibrahim diuji Tuhan-nya dengan beberapa kalimat (perintah dan larangan), lalu Ibrahim menunaikannya. Allah berfirman: “Sesungguhnya Aku akan menjadikanmu imam bagi seluruh manusia”. Ibrahim berkata:”(Dan saya mohon juga) dari keturunanku. Allah berfirman: “Janji-Ku (ini) tidak mengenai orang yang zalim”. (QS. 2:124)
Sesungguhnya Ibrahim adalah seorang imam yang dapat dijadikan teladan lagi patuh kepada Allah dan hanif. Dan sekali-kali bukanlah dia termasuk orang-orang yang mempersekutukan (Tuhan), (QS. 16:120)
.
Allah telah menjadikan Rasulullah Muhammad SAW, sebagai Nabi yang dijanjikan atas do’a yang di doakan Nabi Ibrahim kepada Allah SWT, Dan Rasulullah Muhammad SAW adalah Nabi yang dikatakan oleh Allah sebagai pelanjut Nabi Ibrahim dalam meng-Esakan Allah SWT
.
Ibrahim bukan seorang Yahudi dan bukan (pula) seorang Nasrani, akan tetapi dia adalah seorang yang lurus lagi berserah diri (kepada Allah) dan sekali-kali bukanlah dia termasuk golongan orang-orang musyrik”. (QS. 3:67)
Sesungguhnya orang yang paling dekat kepada Ibrahim ialah orang-orang yang mengikutinya dan Nabi ini (Muhammad), serta orang-orang yang beriman (kepada Muhammad), dan Allah adalah Pelindung semua orang-orang yang beriman. (QS. 3:68) 

.
Segala puji hanyalah milik Allah SWT, Allah telah mencurahkan kepada semesta Alam Karunianya agar manusia terbebas dari belenggu tipu daya syaitan dan Iblis laknatullah dengan cara menjauhi bisikan syaitan dan kemudian mengikuti utusan-utusan Allah yang diberi petunjuk kepada mereka dengan lurus dan kuat.
.
2. Kisah Nabi Ibrahim Sewaktu Muda.
.
Segala puji hanya Milik Allah, Allah-lah yang berkehendak menyelamatkan manusia, ketika zaman memasuki zaman kegilaan menyembah berhala-berhala, dari sulbi seorang penyembah berhala telah Allah lahirkan seorang manusia yang ditunjuki Allah untuk mengesakan-Nya dialah Nabi Ibrahim, sebagaimana dalam firman Allah yang artinya
.
Dan (ingatlah) di waktu Ibrahim berkata kepada bapaknya Aazar:”Pantaskah kamu menjadikan berhala-berhala sebagai ilah-ilah. Sesungguhnya aku melihat kamu dan kaummu dalam kesesatan yang nyata”. (QS. 6:74)
Dan demikianlah Kami perlihatkan kepada Ibrahim tanda-tanda keagungan (Kami yang terdapat) dilangit dan dibumi, dan ( Kami memperlihatkannya) agar Ibrahim itu termasuk orang-orang yang yakin. (QS. 6:75)
Ketika malam menjadi gelap, dia melihat sebuah bintang (lalu) dia berkata:”Inilah Tuhanku” Tetapi tatkala bintang itu tenggelam dia berkata:”Saya tidak suka kepada yang tenggelam”. (QS. 6:76)
Kemudian tatkala dia melihat bulan terbit dia berkata:”Inilah Tuhanku”. Tetapi setelah bulan itu tenggelam dia berkata:”Sesungguhnya jika Tuhanku tidak memberi petunjuk kepadaku, pastilah aku termasuk orang-orang yang sesat”. (QS. 6:77)
Kemudian tatkala dia melihat matahari terbit dia berkata:”Inilah Tuhanku, ini yang lebih besar”, maka tatkala matahari itu telah terbenam, dia berkata:”Hai kaumku, sesungguhnya aku berlepas diri dari apa yang kamu persekutukan. (QS. 6:78)
Sesungguhnya aku menghadapkan diriku kepada (Tuhan) yang menciptakan langit dan bumi dengan cenderung kepada agama yang benar, dan aku bukanlah termasuk orang-orang yang termasuk mempersekutukan-Nya. (QS. 6:79)
.
Demikian jalan hidup Nabi Ibrahim, anak dari seorang penyembah berhala, namun Allah telah menunjukinya untuk menjadi panutan bagi orang-orang dikemudian hari dalam hidup lurus menyembah dan berbakti kepada Allah Tuhan Semesta Alam, Tuhan yang Maha Esa.
.
3. Kisah Nabi Ibrahim Dibakar Hidup-Hidup
.
Disegenap rentang zaman para orang-orang yang mengajak kepada Tauhid (meng-Esakan Allah ) selalu saja menghadapi tantangan yang besar dan dahsyat. Syaitan, Iblis dan bala tentaranya selalu saja menggalang kekuatan untuk melawan ajakan kepada Tauhid. Sebagaimana kisah besar Nabi Ibrahim di jamannya pun menghadapi tantangan yang sangat besar, yaitu dibakar hidup-hidup oleh kaumnya
.
Mereka berkata:”Kami dengar ada seorang pemuda yang mencela berhala-berhala ini yang bernama Ibrahim”. (QS. 21:60)
Mereka berkata:”(Kalau demikian) bawalah dia dengan cara yang dapat dilihat orang banyak, agar mereka menyaksikan”. (QS. 21:61)
Mereka bertanya:”Apakah kamu, yang melakukan perbuatan ini terhadap ilah-ilah kami, hai Ibrahim?” (QS. 21:62)
Ibrahim menjawab:”Sebenarnya patung yang besar itu yang melakukannya, maka tanyakanlah kepada berhala itu, jika mereka dapat berbicara” (QS. 21:63)
Maka mereka telah kembali kepada kesadaran mereka dan lalu berkata:”Sesungguhnya kamu sekalian adalah orang-orang yang menganiaya(diri sendiri)”, (QS. 21:64)
kemudian kepala mereka jadi tertunduk (lalu berkata):”Sesungguhnya kamu(hai Ibrahim) telah mengetahui bahwa berhala-berhala itu tidak dapat berbicara”. (QS. 21:65)
Ibrahim berkata:”Maka mengapakah kamu menyembah selain Allah sesuatu yang tidak dapat memberi manfa’at sedikitpun dan tidak(pula) memberi mudharat kepada kamu” (QS. 21:66)
Ah (celakalah) kamu dan apa yang kamu sembah selain Allah. Maka apakah kamu tidak memahami (QS. 21:67)
Mereka berkata:”Bakarlah dia dan bantulah ilah-ilah kamu, jika kamu benar-benar hendak bertindak”. (QS. 21:68)
Kami berfirman:”Hai api menjadi dinginlah, dan menjaddi keselamatanlah bagi Ibrahim”, (QS. 21:69)
mereka hendak berbuat makar terhadap Ibrahim, maka Kami menjadikan itu mereka orang-orang yang paling merugi. (QS. 21:70) 

.
Allah telah menolong dan menyelamatkan Nabi Ibrahim, dengan pertolongan yang tidak dapat disangka-sangka oleh manusia, Allah selamatkan Nabi Ibrahim dari maker terburuk umatnya dan Allah selamatkan Nabi Ibrahim sehingga tetap hidup untuk menuntun manusia ke jalan yang benar.
Orang-orang yang telah tersesat dalam beribadah tidak mudah untuk menerima peringatan dari ahli Tauhid, mereka sudah mendapatkan keuntungan dari perbuatan syirik yang telah mereka lakukan sebagaimana firman Allah yang artinya
.
Dan (ingatlah) hari di waktu Allah menghimpunkan mereka semuanya, (dan Allah berfirman):”Hai golongan jin (syaitan), sesungguhnya kamu telah banyak (menyesatkan) manusia”, lalu berkatalah kawan-kawan mereka dari golongan manusia:“Ya Tuhan kami, sesungguhnya sebahagian dari pada kami telah dapat kesenangan dari sebahagian (yang lain) dan kami telah sampai kepada waktu yang telah Engkau tentukan bagi kami”. Allah berfirman:”Neraka itulah tempat diam kamu, sedang kamu kekal didalamnya, kecuali kalau Allah menghendaki (yang lain)”. Sesungguhnya Tuhanmu Maha Bijaksana lagi Maha Mengetahui. (QS. 6:128) 
.
Kenikmatan-kenikmatan yang telah diberikan oleh syaitan menjadi penghalang bagi orang-orang musyrik untuk kembali kepada aqidah Tauhid, Demikian lah keadaan di seluruh zaman, orang-orang penyeru kepada Tauhid senantiasa menghadapi tantangan yang besar dari orang-orang ahli kemusyrikan.
.
4. Ujian Nabi Ibrahim di Masa Usia Senja
.
Nabi Ibrahim terkenal dengan sebutan khalilullah (kekasih Allah), yang ditunjuki oleh Allah dan mendapatkan berbagai ujian-ujian besar untuk membuktikan akan cintanya kepada Allah SWT.
Disaat usia semakin uzur beliau memohon anak untuk dapat melanjutkan tugas KeNabian, untuk menunjuki umat manusia dalam memegang Tauhid, namun Allah mengujinya dengan ujian yang sangat berat namun itulah ujian yang penuh dengan kebijaksanaan Allah dan penuh dengan Kasih Sayang-Nya.
.
Ya Tuhanku, anugerahkanlah kepadaku (seorang anak) yang termasuk orang-orang yang saleh. (QS. 37:100)
Maka Kami beri dia kabar gembira dengan seorang anak yang amat sabar. (QS. 37:101)
Maka tatkala anak itu sampai (pada umur sanggup) berusaha bersama-sama Ibrahim, Ibrahim berkata:”Hai anakku sesungguhnya aku melihat dalam mimpi bahwa aku menyembelihmu. Maka fikirkanlah apa pendapatmu!” Ia menjawab:”Hai bapakku, kerjakanlah apa yang diperintahkan kepadamu; insya Allah kamu akan mendapatiku termasuk orang-orang yang sabar”. (QS. 37:102)
Tatkala keduanya telah berserah diri dan Ibrahim membaringkan anaknya atas pelipis(nya), (nyatalah kesabaran keduanya). (QS. 37:103)
Dan Kami panggillah dia:”Hai Ibrahim, (QS. 37:104)
sesungguhnya kamu telah membenarkan mimpi itu”, sesungguhnya demikianlah Kami memberi balasan kepada orang-orang yang berbuat baik. (QS. 37:105)
Sesungguhnya ini benar-benar suatu ujian yang nyata. (QS. 37:106)
Dan Kami tebus anak itu dengan dengan seekor sembelihan yang besar. (QS. 37:107)
Kami abadikan untuk Ibrahim itu (pujian yang baik) di kalangan orang-orang yang datang kemudian, (QS. 37:108)
(yaitu) “Kesejahteraan dilimpahkan atas Ibrahim”, (QS. 37:109)
Demikianlah Kami memberi balasan kepada orang-orang yang berbuat baik. (QS. 37:110)
Sesungguhnya ia termasuk hamba-hamba Kami yang beriman. (QS. 37:111)
Dan Kami beri dia kabar gembira dengan (kelahiran) Ishaq seorang Nabi yang termasuk orang-orang yang saleh. (QS. 37:112)
Nabi Ibrahim telah membuktikan kebenaran cintanya yang sangat besar kepada Allah,melaksanakan perintah Allah yang nampak tidak masuk aqal, namun sebanarnya hanyalah ujian tentang kecintaannya kepada Allah, dan kemudian Allah karuniakan kepadanya anak-anak turun yang selalu mendapat petunjuk untuk selalu meng-Esakan Allah SWT.
.
5. Nabi Ibrahim Kekasih Allah Yang Memiliki Do’a Ijabah
.
Betapa ujian yang bertubi-tubi telah Allah berikan kepada Nabi Ibrahim untuk menguji tentang kesetian dan cintanya kepada Allah, Allah SWT telah menunjukinya sejak Muda, dan menuntunnya untuk menjadi imam bagi segenap manusia hingga zaman kita zaman Modern ini, zaman akhir, zaman menuju hari-hari terakhir alam semesta.
Allah telah mengaruniai kerajaan kepada Nabi Ibrahim, kerajaan itu tidak berpusat di Istana namun berpusat di tempat-tempat ibadah, yang diisi dengan manusia-manusia yang memiliki akhlaq yang mulia, akhlaq yang dicintai Allah SWT.
.
Ataukah mereka dengki kepada manusia (Muhammad) lantaran karunia yang Allah telah berikan kepadanya Sesungguhnya Kami telah memberikan Kitab dan Hikmah kepada keluarga Ibrahim, dan Kami telah memberikan kepadanya kerajaan yang besar. (QS. 4:54)
.
Do’a do’a Nabi Ibrahim banyak yang dikabulkan oleh Allah di dunia ini, dan Allah telah mengaruniakan anak turun yang masuk dalan jajaran Nabi-Nabi termasuk Nabi kita Muhammad SAW
.
Dan (ingatlah), ketika Kami menjadikan rumah itu (Baitullah) tempat berkumpul bagi manusia dan tempat yang aman. Dan jadikanlah sebagian maqam Ibrahim tempat shalat. Dan telah Kami perintahkan kepada Ibrahim dan Ismail:”Bersihkanlah rumah-ku untuk orang-orang yang thawaf, yang i’tikaf, yang ruku’, dan yang sujud. (QS. 2:125)
Dan (ingatlah), ketika Ibrahim berdo’a:”Ya Tuhan-ku, jadikanlah negeri ini, negeri yang aman sentosa, dan berikanlah rezki dari buah-buahan kepada penduduknya yang beriman di antara mereka kepada Allah dan hari kemudian. Allah berfirman:”Dan kepada orang kafirpun Aku beri kesenangan sementara, kemudian Aku paksa ia menjalani siksa neraka dan itulah seburuk-buruk tempat kembali”. (QS. 2:126)
Dan (ingatlah), ketika Ibrahim meninggikan (membina) dasar-dasar Baitullah beserta Ismail (seraya berdo’a):”Ya Tuhan kami terimalah daripada kami (amalan kami), sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui. (QS. 2:127)
Ya Tuhan kami, jadikanlah kami berdua orang yang tunduk patuh kepada Engkau dan (jadikanlah) di antara anak-cucu kami umat yang tunduk patuh kepada Engkau dan tunjukkanlah kepada kami cara-cara dan tempat-tempat ibadah haji kami, dan terimalah taubat kami. Sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Penerima taubat lagi Maha Penyayang. (QS. 2:128)
Ya Tuhan kami, utuslah untuk mereka seorang Rasul dari kalangan, yang akan membacakan kepada mereka ayat-ayat Engkau, dan mengajarkan kepada mereka Al-Kitab (al-Qur’an) dan hikmah serta mensucikan mereka. Sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana. (QS. 2:129) 
.
Ibadah Haji dan Ibadah Qurban merupakan Ibadah yang dijalankan mengikuti jalan-jalan Nabi Ibrahim dalam Taqorub kepada Allah, Ibadah yang ditujukan untuk menguatkan Aqidah umat manusia dalam ber-Tauhid kepada Allah SWT.
.
Dan Kami telah menganugerahkan Ishak dan Ya’qub kepadanya. Kepada keduanya masing-masing telah Kami beri petunjuk; dan kepada Nuh sebelum itu (juga) telah Kami beri petunjuk, dan kepada sebahagian dari keturunannya (Nuh) yaitu Daud, Sulaiman, Ayyub, Yusuf, Musa, dan Harun. Demikianlah kami memberi balasan kepada orang-orang yang berbuat baik, (QS. 6:84)
dan Zakaria, Yahaya, ‘Isa, dan Ilyas. Semuanya termasuk orang-orang yang saleh, (QS. 6:85)
dan Ismail, Ilyasa’, Yunus, dan Luth masing-masingnya kami lebihkan derajatnya di atas umat (di masanya), (QS. 6:86)
(dan Kami lebihkan pula derajat) sebahagian dari bapak-bapak mereka, keturunan mereka, dan saudara-saudara mereka. Dan Kami telah memilih mereka (untuk menjadi Nabi-Nabi dan rasul-rasul) dan Kami menunjuki mereka ke jalan yang lurus. (QS. 6:87)
Itulah petunjuk Allah yang dengannya Dia memberi petunjuk kepada siapa yang dikehendaki-Nya di antara hamba-hamba-Nya. Seandainya mereka mempersekutukan Allah, niscaya lenyaplah dari mereka amalan yang telah mereka kerjakan. (QS. 6:88) 
.
Demikian sederet panjang manusia-manusia yang selalu mengajak manusia kejalan Tauhid, namun selalu saja ajakan yang menyelamatkan itu berhadapan dengan orang-orang penyembah berhala yang mereka sudah mendapatkan kenikmatan dengan menyembah berhala itu.
Namun manusia perlu berpikir panjang dan jauh, siapakah yang telah menciptakan dirinya, dan apa tujuan dirinya itu diciptakan. Semoga Allah menunjuki kita untuk teguh di jalan-jalan Ketauhidan, Jalan orang-orang yang tunduk patuh kepada Allah Tuhan semesta Alam, Tuhan seluruh langi dan bumi, Tuhan Yang Maha Agung.
Sederet ujian akan dihadapkan kepada tiap manusia yang hidup di muka bumi, tentang kebenaran cintanya kepada Allah SWT, namun bila setiap insan menyadari dengan benar akan kehendak Allah maka mereka itulah yang lulus dalam ujian sebagaimana firman-Nya
.
Katakanlah:”Sesungguhnya aku telah ditunjuki oleh Tuhanku kepada jalan yang lurus, (yaitu) agama yang benar; agama Ibrahim yang lurus; dan Ibrahim itu bukanlah termasuk orang-orang yang musyrik”. (QS. 6:161)
Katakanlah:”Sesungguhnya shalatku, ibadatku, hidupku dan matiku hanyalah untuk Allah, Tuhan semesta alam, (QS. 6:162)
tiada sekutu baginya; dan demikian itulah yang diperintahkan kepadaku dan aku adalah orang yang pertama-tama menyerahkan diri (kepada Allah)”. (QS. 6:163) 

.
Inilah hati yang bersih, hati yang taslim,hati yang lurus dalam menempuh kehidupan, tiadalah tujuan kita dihidupkan untuk selalu beribadah kepada Allah, ta’at tunduk patuh kepada Allah, selalu berbuat yang di ridhoi Allah dan demikianlah Qolbin Salim (hati yang berserah diri pada Allah). Mari kita tekun meniti jalan-jalan yang telah ditempuh Nabi Ibrahim Wallahu a’lam.