Jumat, 05 November 2010

Info Haji " GARUDA GUNAKAN BUS TAK STANDAR"

05 Nopember 2010 (Suara Merdeka)

* PPIH Merasa Kecewa

BOYOLALI - Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Embarkasi Solo menilai, kenyamanan bus yang ditanggung Garuda Indonesia kurang maksimal. Pasalnya, armada untuk memindahkan jamaah calon haji (calhaj) dari Asrama Haji Donohudan menuju Bandara Juanda, Surabaya tidak sesuai standar.

Menurut Humas PPIH Embarkasi Solo Akhmad Su’aidi, seharusnya Garuda menyediakan bus yang prima. Sebab, perjalanan darat antara Boyolali dan Kota Pahlawan cukup lama, berkisar enam hingga delapan jam. ’’Karena itu, diperlukan bus dengan tingkat kenyamanan prima,’’ ujar Su’aidi kepada Suara Merdeka, semalam.

Sesuai hasil rapat koordinasi antara Garuda dan PPIH tiga hari lalu, disepakati untuk menggunakan bus dengan fasilitas toilet dan berpendingin udara. Dalam hal ini, Garuda yang bertanggung jawab menyediakan armada untuk mengangkut 25 kloter calhaj. Mengingat sebagian besar usia calhaj rata-rata lebih 50 tahun, maka dibutuhkan pelayanan prima.

’’Sebab, jamaah setua itu biasanya sering ingin buang air kecil dan tidak kuat menahannya. Terlebih bagi yang mempunyai potensi diabet sehingga fasilitas toilet harus ada,’’ tambah Sekretaris PPIH Syarif Hidayat.

Kenyataannya, lanjut dia, dari empat kloter yang diberangkatkan hari Rabu (3/11), Garuda menggunakan armada tanpa toilet dan tanpa bus cadangan untuk tiga kloter. ’’Pada awalnya, ketua PPIH memberikan toleransi mengingat waktu yang sangat pendek dengan pelaksanaan pemberangkatan. Namun, pada hari Kamis (4/11), Garuda masih menggunakan bus tanpa toilet,’’ ujar Syarif.

Selain itu, tidak tersedianya bus cadangan juga sempat mengganggu pelaksanaan pemberangkatan jamaah. Pasalnya, salah satu bus mengalami kerusakan mesin setibanya di Ngawi dan terjadi pula pecah ban di Jombang. ’’Untuk itu, kami sangat berharap agar Garuda dapat menyesuaikan dengan kesepakatan bersama,’’ tandasnya.

Di Luar Dugaan

Menanggapi hal itu, General Manager Garuda Indonesia Solo, Syamsuddin JS mengaku kecewa. Sebab, persoalan yang terjadi sekarang hanya dilimpahkan padanya. Menurut dia, sebenarnya tugas maskapai Garuda hanya mengangkut calhaj dari Asrama Haji Donohudan menuju Bandara Adi Soemarmo.
’’Sedangkan kalau perjalanan menuju Bandara Juanda adalah tanggung jawab bersama antara Garuda dan PPIH. Sebab, ini di luar dugaan karena terjadi bencana,’’ ungkap Syamsuddin.

Pada hari pertama pemberangkatan calhaj menuju Surabaya, pihak Garuda sudah mencari armada dengan fasilitas toilet dan berpendingin udara. Namun, hanya beberapa saja yang bisa disewa. Sebab, waktu itu sangat mepet, hanya semalam. ’’Mana ada sewa bus dengan fasilitas lengkap cukup dengan waktu satu malam? Itu kan keadaan darurat, jadi harus dilaksanakan,’’ tandasnya. (K4,K23-20)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar