Kamis, 11 November 2010

Sukarelawan Guru di Tengah Bencana

SM 11 Nopember 2010/Pendidikan : DI tengah kondisi darurat bencana di Indonesia, seharusnya kegiatan belajar mengajar tetap dijalankan. Sebagaimana Jepang saat luluh lantak terkena bom atom milik Amerika. Di tengah puing-puing kehancuran itu, Jepang mencoba bangkit melalui pendidikan dengan mencari guru-guru yang masih hidup.

Apa yang dilakukan Jepang sebetulnya mengajarkan betapa pendidikan idealnya tetap dilakukan, meski kondisi darurat sekalipun. Hal inilah yang seharusnya diilhami Indonesia. Infrastruktur boleh rusak dan korban berjatuhan, tetapi pendidikan tetap harus berjalan.

Untuk tetap menyelenggarakan pendidikan di tengah bencana, keberadaan sukarelawan guru mutlak adanya.

Sejauh ini, sukarelawan guru di lokasi-lokasi bencana di Indonesia masih minim. Mayoritas mereka yang ada hanya dari kalangan tim SAR, tenaga kesehatan, dan bantuan logistik. Sementara untuk sukarelawan guru sangat minim, bahkan nyaris tidak ada.

Padahal keberadaan sukarelawan guru sangat penting untuk menghapus trauma anak-anak dan menyemangati mereka agar tetap bersemangat belajar.  Karena itu, dinas-dinas terkait seperti dinas pendidikan sangat ditunggu partisipasinya.

Dinas pendidikan semestinya juga mengirimkan sukarelawan guru di lokasi-lokasi bencana. Mereka inilah yang nanti bertugas untuk menyelenggarakan pendidikan di tengah bencana. Karena pendidikan darurat, tentu berbeda dari saat kondisi normal.
Namun yang terpenting dari kegiatan ini adalah untuk memulihkan mental psikis anak-anak agar tetap mau belajar. Tentu saja dalam pelaksanaannya harus berkoordinasi dengan pihak terkait, BNBP misalnya.(75)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar